Blog Posts

BEKS Pacu Transformasi Budaya Perusahaan

PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (BEKS) atau Bank Banten mencanangkan budaya kerja baru yaitu TRUST (Think Different, Reliable, Universe, Sustainable, dan Track) di Pandeglang, Banten. Dirut Bank Banten, Agus Syabarrudin, mengatakan Bank Banten terus melakukan penguatan dan penyempurnaan untuk menjadi ‘Bank Jawara’, bukan hanya dalam bentuk produk dan layanan namun juga penguatan sumber daya manusia untuk meraih kinerja yang optimal. “Melalui perubahan budaya perusahaan ini, saya berharap kita bersama-sama bisa menjadikan Bank Banten sebagai ‘Bank Jawara’ yang menjadi pendorong laju perekonomian di Provinsi Banten,” ujar Agus di Pandeglang pada Raabu (19/5/2021).

Melalui transformasi budaya itu, manajemen BEKS berharap dapat menumbuhkan lingkungan dan pola kerja yang inovatif serta meningkatkan efisiensi dengan tetap mengedepankan pelayanan kepada pelanggan. Hal ini tentunya akan mendorong performa perseroan sekaligus meningkatkan kepercayaan dan meraih kejayaan selaras dengan Tagline perusahaan ‘Rebuild the Trust, Reach the Glory’.  

Pada kesempatan lain, Bank Banten melanjutkan pematangan persiapan pengelolaan Rekening Kas Umum Daerah (RKUD) Provinsi Banten dan transformasi budaya dengan peluncuran budaya perusahaan.  Dirut Bank Banten telah melaksanakan pembahasan lanjutan dengan OPD terkait di Provinsi Banten, kemudian pembukaan atau pengaktifan kembali rekening para ASN di Provinsi Banten. Hal ini dilakukan sebagai salah satu persiapan pengelolaan RKUD Provinsi Banten di Bank Banten, di mana salah satu produk/layanan yang diberikan ialah pengelolaan gaji (payroll) ASN.

“Sesuai hasil diskusi kami dengan OPD terkait, langkah ini dilakukan sebagai pematangan sekaligus persiapan dalam memastikan kelancaran pengelolaan RKUD. Sebagaimana diketahui, saat ini RKUD Provinsi Banten sedang dalam pembahasan akhir untuk dikelola kembali oleh Bank Banten” ungkap Agus dalam keterangan tertulisnya.  Dengan beberapa strategi dan inisiatif utama program, BEKS terus melakukan penguatan dan perbaikan di berbagai lini.


dikutip dari www.swa.co.id

by Vicky Rachman – May 19, 2021

Sosok Dirut Bank Banten Tuai Sorotan, di Rumah Tak Segan Bantu Istri Cuci Piring

Video TikTok aksi Dirut Bank Banten cuci piring memperoleh belasan ribu 'love'.

PIKIRAN RAKYAT – Sosok Direktur Utama Bank Banten Agus Syabarrudin mendadak mencuri perhatian netizen.

Aksi Dirut Bank Banten muncul di beranda for your page (FYP) TikTok, setelah sang istri Soraya mengunggah kegiatannya ketika membantu cuci piring.

Ini bukan pertama kalinya Soraya membagikan kebanggaannya akan sosok suami. 

Tampak di akunnya, ia sering mengunggah kebersamaannya dengan Agus Syabarrudin, saat dirut Bank Banten itu menemaninya, berliburan, dan mengasuh anak.

Tetapi unggahan terbarunya menuai fitur ‘love’ dan komentar sangat banyak dibandingkan video lain, karena muncul di FYP.

Diiringi lagu At My Worst dari Erderis, Soraya membagikan video suaminya Agus Syabarrudin sedang menjalankan aktivitas sebagai dirut bank Banten.

“Di luar rumah,” tulisnya di tengah putaran video Agus, seperti sedang diwawancara awak media, dilantik, meresmikan sejumlah acara, hingga duduk bersama Sultan Hamengkubuwono X.

Tiba saat ia membagikan video suaminya mencuci piring, Soraya menuliskan keterangan ‘di rumah’.

“Tak segan bantu istri mengerjakan pekerjaan rumah tangga,” kata Soraya dikutip Pikiran-rakyat.com dari akun TikTok @SorayaAgus, 18 Mei 2021.

Video TikTok aksi Dirut Bank Banten cuci piring memperoleh belasan ribu ‘love’. Tangkap layar TikTok/@Soraya AgusSaat mencuci piring, Agus menyempatkan diri tersenyum dan mengacungkan jempol, ke arah kamera yang disodorkan istrinya. 

Agus tampak asyik mencuci piring padahal masih tersemat di badannya, rompi Gugus Tugas Covid-19 Kalimantan Selatan.

Agus Syabarrudin baru saja diangkat menjadi Dirut Bank Banten, awal Mei 2021 ini, setelah sebelumnya pernah menjabat Dirut Bank Kalsel.

Sang istri menuturkan dalam keterangan unggahan, “Tiada berkurang kemuliaan dan harga diri seorang suami yang meringankan pekerjaan rumah tangga istrinya”.

Sontak unggahan itu pun menuai komentar perempuan-perempuan pengguna TikTok, dengan ungkapan rasa salut dan bangga. 

Dirut Bank Banten Agus Syabarrudin, telah 27 tahun menikah dengan istrinya Soraya. aguslifework.comNamun, tidak sedikit yang mempertanyakan mengapa suami atau ayah mereka sama sekali tidak membantu pekerjaan rumah tangga.

“Duh senengnya punya suami pengertian ya kk” kata pemilik akun Minealways02.

“Pantas rezekinya ngalir istrinya bahagia” kata pemilik akun Kikokk.

Netizen yang masih sendiri pun diam-diam curhat, “kalau masih ada sisakan satu untukku ya Robb.”

“Kenapa BAPAKU BERBEDAAAA…..” tutur seorang lainnya menimpali.***


dikutip dari Pikiran Rakyat

OJK Restui Agus Syabarrudin Jadi Direktur Utama Bank Banten

Jakarta, CNBC Indonesia– Otoritas Jasa Keuangan (OJK) secara resmi menyetujui pengangkatan Agus Syabarrudin sebagai Direktur Utama PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (Bank Banten), Jumat (30/4). Persetujuan tersebut disampaikan melalui Surat Keputusan Dewan Komisioner OJK tertanggal 26 April 2021.

“Saat ini Bank Banten telah melakukan berbagai upaya pembenahan dalam rangka membangun kembali kepercayaan stakeholder termasuk masyarakat, agar dapat segera mencapai kejayaan. Sesuai hasil Uji Kemampuan dan Kepatutan, OJK telah menyetujui pengangkatan saya sebagai Direktur Utama Bank Banten. Dengan terbitnya persetujuan tersebut, saya siap memimpin strategic turnaround Bank Banten menjadi satu-satunya Bank Kebanggaan Masyarakat Banten,” Ungkap Direktur Utama Bank Banten Agus Syabarrudin.

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Bank Banten yang diselenggarakan pada tanggal 10 Maret 2021 yang lalu, telah menyetujui pengangkatan Agus Syabarrudin selaku Direktur Utama, Cendria Tj. Tasdik dan Denny Sorimulia Karim, masing-masing sebagai Direktur Perseroan.

Pada jajaran Dewan Komisaris, RUPSLB juga menyetujui pengangkatan Hasanuddin sebagai Komisaris Utama Independen dan M. Yusuf sebagai Komisaris. Pengangkatan Direksi dan Dewan Komisaris tersebut akan berlaku efektif setelah mendapat persetujuan OJK melalui Uji Kemampuan dan Kepatutan (Fit & Proper Test).

Bersamaan dengan persetujuan Direktur Utama Bank Banten, OJK juga merestui pengangkatan Hasanuddin sebagai Komisaris Utama Independen dan Cendria Tj Tasdik sebagai Direktur Bisnis Perseroan.

“Semoga kami bisa menjalankan amanah yang diberikan dengan sebaik-baiknya, untuk menjadikan Bank Banten sebagai Bank kebanggaan masyarakat Banten dan menjadi lokomotif kebangkitan perekonomian Banten.” Pungkas Agus.

Sumber : CNBC Indonesia

Wahidin Halim Dukung Penuh Manajemen Baru Bank Banten

Jakarta, CNBC Indonesia– Direksi dan Dewan Komisaris PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (Bank Banten/BEKS) siap mengakselerasikan transformasi dan kebangkitan perusahaan dengan memberikan layanan perbankan terbaik serta menjalankan program strategis perusahaan setelah resmi dikukuhkan oleh Pemerintah Provinsi Banten.

Pengukuhan manajemen Bank Banten ini dilakukan secara langsung oleh Gubernur Banten Wahidin Halim bersamaan dengan agenda penandatangan pakta integritas yang turut disaksikan oleh Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Banten beserta tamu undangan yang berasal dari unsur Pimpinan di lingkungan Pemerintahan Provinsi Banten.

Pengukuhan Direksi dan Dewan Komisaris Bank Banten ini merupakan tindak lanjut atas Surat Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tanggal 26 April 2021 tentang Pengangkatan Direksi dan Dewan Komisaris Bank Banten.

Pengukuhan ini menunjukan komitmen Pemerintah Provinsi Banten untuk mendukung pertumbuhan bisnis Bank Banten secara sehat dan berkesinambungan, khususnya menyambut rencana pelaksanaan Penawaran Umum Terbatas VII pada triwulan IV 2021.

“Pengukuhan oleh Gubernur Banten ini merupakan bentuk kepercayaan Pemerintah Provinsi Banten kepada jajaran manajemen Bank Banten yang baru untuk terus berakselerasi dalam memberikan layanan perbankan terbaik bagi seluruh nasabah dan masyarakat Indonesia. Hal ini juga merupakan pengakuan atas profesionalitas manajemen saat ini yang berasal dari proses open bidding dan telah melalui uji kemampuan dan kepatutan (fit and proper test) dari OJK,” ujar Direktur Utama Bank Banten Agus Syabarrudin.

“Momentum ini sekaligus menjadi langkah awal bagi kami dalam melakukan transformasi melalui perbaikan kinerja, ekspansi bisnis, penguatan likuiditas, permodalan, serta kapasitas dan kapabilitas modal insani, dengan tetap berupaya menjaga kepercayaan dari pemangku kepentingan melalui penerapan good corporate governance dan penguatan manajemen risiko,” jelas Agus Syabarrudin.

“Kami bersyukur dan berterima kasih atas kepercayaan dan kesempatan yang diberikan untuk melakukan transformasi dan dapat menjadikan Bank Banten sebagai bank kebanggaan masyarakat Banten melalui kontribusinya terhadap akselerasi peningkatan pertumbuhan perekonomian Provinsi Banten,” tambah Agus


dikutip dari CNBC INDONESIA

05 May 2021

Tingkatkan GCG dan Manajemen Risiko, Bank Banten Terapkan PSAK 71

Standar baru hitungan akuntansi tersebut kemudian secara mendasar mengubah metode penghitungan dan penyediaan cadangan kerugian akibat kredit macet.

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk. atau Bank Banten mengimplementasikan Penerapan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) sebagai wujud keseriusan perusahaan dalam peningkatan kualitas Good Corporate Governance (GCG), serta manajemen risiko.

Sejak 1 Januari 2020, Bank Banten menerapkan PSAK No. 71 tentang Instrumen Keuangan yang salah satunya mengatur mengenai metode ekspektasi kerugian kredit dalam rangka meningkatkan kualitas informasi, termasuk poin penting tentang pencadangan atas penurunan nilai aset keuangan berupa piutang, pinjaman, atau kredit (CKPN). Standar baru hitungan akuntansi tersebut kemudian secara mendasar mengubah metode penghitungan dan penyediaan cadangan kerugian akibat kredit macet. Direktur Utama Bank Banten Agus Syabarrudin mengatakan bahwa penerapan PSAK 71 dilakukan untuk memastikan perusahaan yang dipimpinnya memenuhi standar dan ketentuan yang berlaku di sektor perbankan.

“Implementasi PSAK 71 merupakan wujud nyata keseriusan kami dalam meningkatkan penerapan tata kelola dan memastikan bahwa Bank Banten senantiasa memenuhi standar serta ketentuan yang berlaku di sektor perbankan,” katanya. Seperti diketahui, berdasarkan hasil audit laporan keuangan Bank Banten pada 2020 diketahui bahwa Bank Banten membukukan CKPN sebesar Rp691,622 miliar, dari semula Rp126,955 miliar pada akhir 2019 menjadi Rp821,577 miliar pada akhir tahun lalu.

Di saat yang bersamaan, solvabilitas Bank Banten juga mengalami perbaikan dengan meningkatnya rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) dari 9,01% pada 2019 menjadi 34,75% pada 2020. Dengan meningkatnya indikator permodalan tersebut, Bank Banten memiliki kemampuan yang lebih baik dalam melakukan pengelolaan risiko dan menunjang kelanjutan usaha sebagai salah satu Bank Pembangunan Daerah (BPD).

Berdasarkan data Statistik Perbankan Indonesia (SPI) sendiri, rata-rata KPMM bank umum konvensional per Desember 2020 adalah 23,89%. Dengan demikian, secara umum kinerja permodalan Bank Banten berada di atas rata-rata industri. Selain peningkatan tata Kelola dan permodalan, Bank Banten juga berhasil menurunkan beban umum dan administrasi sebesar 2,02%, dari Rp179,262 miliar pada 2019 menjadi Rp175,635 miliar pada 2020.

Perusahaan juga berhasil memangkas beban tenaga kerja sebesar 8,03%, dari Rp129,400 miliar pada 2019 menjadi Rp119,005 miliar pada 2020. “Kami berharap dengan struktur keuangan yang lebih baik, Bank Banten akan menjadi salah satu BPD yang terdepan dan terpercaya,” ucapnya.


Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “Tingkatkan GCG dan Manajemen Risiko, Bank Banten Terapkan PSAK 71”, Klik selengkapnya di sini: https://finansial.bisnis.com/read/20210408/90/1378405/tingkatkan-gcg-dan-manajemen-risiko-bank-banten-terapkan-psak-71.
Author: Media Digital
Editor : Media Digital

Transformasi Budaya Bawa Bank Banten Raih Indonesia ERM Award

Bisnis.com, SERANG – Transformasi budaya perusahaan yang dilakukan PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk. berhasil membuat perseroan meraih penghargaan Indonesia Enterprises Risk Management Award-IV 2021. Penghargaan yang diberikan untuk kategori Bank Pembangunan Daerah (BPD) tersebut bertepatan dengan pencanangan atau kick off transformasi budaya perusahaan yang dipusatkan di Gedung Negara Provinsi Banten pada Jumat 9 April 2021.

Agus Syabarrudin, Direktur Utama Bank Banten, mengatakan bahwa kick off yang dihadiri oleh direksi dan Banteners secara daring merupakan salah satu inisiatif strategi penguatan internalisasi dan implementasi Budaya Perusahaan dalam rangka meningkatkan kualitas penerapan budaya.

“Dalam kegiatan ini disampaikan rangkaian asesmen dan rancang bangun penyusunan budaya perusahaan terkini dengan harapan meningkatkan kapasitas dan kapabilitas modal insani melalui intensifikasi penyempurnaan pola pikir dan tindak dalam budaya perusahaan, sekaligus reposisi organisasi dalam mencapai visi, misi serta strategi perusahaan” katanya.

Agus menuturkan, transformasi budaya diharapkan mampu menumbuhkan lingkungan dan pola kerja yang inovatif, serta meningkatkan efisiensi dengan tetap mengedepankan pelayanan kepada pelanggan. Hal itu kemudian akan mendorong performa perseroan, sekaligus meningkatkan kepercayaan dan meraih kejayaan selaras dengan tagline perusahaan Rebuild the Trust, Reach the Glory.

Adapun penghargaan Indonesia Enterprises Risk Management Award-IV 2021” untuk kategori BPD diterima oleh Sekretaris Perusahaan Chandra Dwipayana yang mewakili Direksi Bank Banten. Penghargaan itu diberikan karena implementasi dan dukungan perseroan dalam menerapkan, menciptakan, serta melindungi nilai perusahaan melalui konsep Enterprise Risk Management (ERM). Agus menyebutkan, Bank Banten akan terus membangun kompetensi sumber daya insani yang didukung dengan nilai-nilai perusahaan untuk memastikan organisasi memiliki kapabilitas yang dinamis dalam menghadapi seluruh tantangan, seraya menangkap peluang tumbuh secara berkesinambungan. Menurutnya, pendekatan berbasis sumber daya akan menyediakan kerangka kerja yang dapat membantu perusahaan menentukan prioritas manajemen risiko. “Penghargaan ini menjadi motivasi tersendiri bagi kami untuk terus tumbuh dan berkembang, menjawab kepercayaan segenap pemangku kepentingan melalui konsep ERM,” ucapnya.


Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “Transformasi Budaya Bawa Bank Banten Raih Indonesia ERM Award”, Klik selengkapnya di sini: https://finansial.bisnis.com/read/20210410/90/1379322/transformasi-budaya-bawa-bank-banten-raih-indonesia-erm-award
Author: Media Digital
Editor : Media Digital

Gelar Raker Terbatas, Bank Banten Siap Bangun Kepercayaan Masyarakat

TANGERANG, EKBISBANTEN.COM – PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (Bank Banten) menggelar Rapat Kerja (Raker) Terbatas Wilayah Banten 2021 yang diikuti oleh seluruh Divisi, Kantor Wilayah, Unit hingga Kantor Cabang Bank Banten di wilayah Banten, Minggu (28/3).

Raker Bank Banten Tahun 2021 dihadiri oleh Direktur Utama Bank Banten Agus Syabarrudin, Komisaris Utama Bank Banten Hasanuddin, serta segenap jajaran Dewan Komisaris dan Direksi Bank Banten.

“Raker Bank Banten yang mengusung tema “Rebuild The Trust, Reach The Glory” ini menggambarkan semangat dan komitmen tinggi Bank Banten untuk kembali meraih kepercayaan serta mencapai kejayaan,” kata Agus dalam keterangan tertulis.

Dikatakan Agus, kepercayaan merupakan hal yang sangat penting dalam dunia perbankan. Hal ini pula yang mendasari Bank Banten untuk menginisiasi pengkinian Budaya Perusahaan sebagai panduan berfikir dan bertindak bagi seluruh insan Bank Banten atau yang disebut juga sebagai Banteners.

“Budaya ini kemudian dirumuskan dalam sebuah konsep yang bertajuk TRUST (Think different, Resilience, Universe, Service excellence, and Track),” jelas Agus.

Manajemen Bank Banten saat ini sedang melakukan pembenahan untuk membangun kembali kepercayaan para stakeholder Bank Banten dengan melakukan Pengembangan Modal Insani, Penguatan Permodalan dan Likuiditas, Pengembangan Teknologi Informasi, dan Penyelarasan Bisnis atau Target Pasar.

“Diharapkan semoga penyelenggaraan Rapat Kerja ini dapat memberikan solusi perbaikan dan peningkatan kapabilitas Organisasi bagi penguatan Bank Banten. Sehingga Bank Banten dapat tumbuh dan berkembang di tengah segala tantangan yang tengah dihadapi, dengan dukungan dan kepercayaan khususnya dari Gubernur Banten selaku Pemegang Saham Pengendali Terakhir (PSPT), Masyarakat Banten, dan seluruh stakeholders Bank Banten,” pungkas Agus.


dikutip dari: ekbisbanten.com

penulis : Raden Warna

Meski Indonesia Resesi, Bank Kalsel Berhasil Catatkan Kinerja Positif

JawaPos.com – Wabah Covid-19 menyerang perkeonomian nasional hingga Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Indonesia pada kuartal-III 2020 minus 3,49 persen. Kontraksi ekonomi yang terjadi membuat Indonesia mengalami resesi untuk pertama kali sejak tahun 1998. Perlambatan pertumbuhan ekonomi tentu berdampak kepada bisnis perbankan, khususnya di sektor pinjaman dan simpanan yang berimplikasi pada performa perusahaan.

Meski kondisi perekonomian Indonesia tengah mengalami kontraksi, namun Bank Kalsel berhasil mencatatkan pertumbuhan yang baik hingga Kuartal III tahun 2020. Pandemi Covid-19 memacu perseroan untuk meningkatkan pelayanan dan kinerja agar dapat bertahan bahkan tumbuh.

“Pencapaian kinerja sendiri dapat diukur dari beberapa aspek seperti pertumbuhan kredit, pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK), menekan angka non performing loan (NPL) dan menghasilkan laba dari awal tahun sampai saat ini,” kata Direktur Utama Bank Kalsel Agus Syabarrudin dalam keterangannya, Kamis (5/11).

Agus memaparkan, hingga Kuartal III 2020 angka kredit Bank Kalsel mencapai 102,25 persen dari target Rencana Bisnis Bank (RBB) September 2020 dan tumbuh 6,61 persen jika dibandingkan dengan Desember 2019 (year to date). Hal tersebut berpengaruh baik ke pencapaian laba, dimana laba Bank Kalsel pada Kuartal III 2020 mencapai sebesar 155,04 persen dari target RBB September 2020 dan tumbuh 15,68 persen jika dibandingkan dengan Desember 2019 (year to date).

Menurutnya, keberhasilan perseroan untuk menjaga kinerja perusahaan di tengah kontraksi ekonomi yang terjadi bukanlah hal yang mudah.

“Kami percaya bahwa saat-saat ini bukanlah saat yang mudah bagi masyarakat. Oleh karena itu kami hadir memberikan bantuan finansial langsung kepada masyarakat Kalimantan Selatan. Kami melayani masyarakat sepenuh hati, agar bisa melaju bersama melewati masa-masa sulit di kala pandemi ini. Hal ini sejalan dengan tagline kami yaitu setia melayani, melaju bersama,” tuturnya.

Selain itu, pihaknya mencatat pertumbuhan kredit yang cemerlang sepanjang tahun 2020, bahkan berhasil menurunkan angka non performing loan (NPL) sebesar 0,82 persen. “Hal ini juga tidak lepas dari unit bisnis yang dituntut harus lebih cermat dan berhati-hati dalam menyalurkan kredit. Sehingga kualitas kredit tetap lancar, dapat terus tumbuh dan menurunkan NPL,” jelas Agus.

Peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dihimpun total sebesar Rp 12,95 triliun atau naik sebesar Rp 206,64 miliar (mtm). Alhasil, rasio keuangan lainnya menunjukkan catatan positif pula apabila dibandingkan dengan Bulan Agustus 2020 (mtm), seperti rasio kecukupan modal (CAR) di level 21,89 persen naik sebesar 0,18 persen, rasio kredit terhadap DPK (LDR) naik 1,47 persen menjadi 85,98 persen, marjin bunga bersih (NIM) naik 0,07 persen menjadi 6,28 persen, return on assets (ROA) naik 0,21 persen menjadi 2,32 persen dan return on equity (ROE) naik 1,33 persen menjadi 14,64 persen.

“Hasil positif yang dicatat oleh perusahaan hingga kuartal III tahun 2020 menunjukkan kerja keras seluruh karyawan. Catatan positif ini kami hasilkan sembari meningkatkan program penguatan ekonomi di daerah dengan menggali potensi bisnis di masing-masing daerah, inovasi perusahaandalam ‘GoDigital’ di berbagai aspek pelayanan nasabah,” tutupnya.


Dikutip dari : Jawapos.com

Editor : Bintang Pradewo

Reporter : Romys Binekasri

Komisi II Apresiasi Capaian Bank Kalsel dalam Pembangunan Ekonomi Daerah dan Nasional

Jakarta – Sejumlah anggota komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) yang dipimpin oleh Hj. Dewi Damayanti Said, S.E., M.M., bertandang ke Kantor Bank Kalsel Cabang Jakarta pada pagi Senin, (02/03) di Jakarta Pusat.

Dijelaskan oleh Dewi dalam rangkaian acara tersebut, bahwa tujuan Komisi II DPRD melaksanakan kunjungan kerja ke Kantor Bank Kalsel Cabang Jakarta adalah dalam rangka monitoring dan evaluasi terhadap kinerja perbankan milik daerah ini.

“Komisi II DPRD Provinsi Kalimantan Selatan dalam beberapa kurun waktu terakhir sangat konsen terhadap capaian kinerja dari Bank Kalsel terutama yang menyangkut evaluasi terhadap kinerja tahun 2020 dan proyeksi di tahun 2021,” ucap wakil ketua Komisi II tersebut.

Terlebih, menurut politikus asal partai Golkar ini, peran Bank Kalsel sebagai bank daerah, sejauh ini mampu mendukung program-program dari pemerintah daerah, meski dalam berbagai tantangan yang ada, salah satunya ialah pandemi covid-19 yang sudah kurang lebih satu tahun ini mewabah di Indonesia yang tentu sangat berpengaruh pada sektor ekonomi.

Oleh karenanya, menurut hemat srikandi DPRD Provinsi Kalsel tersebut, perbankan memiliki peran besar dalam menggerakkan perekonomian suatu daerah. Tentu, tambahnya lagi, salah satu tujuan dari semuanya adalah mempertahankan kepercayaan masyarakat terhadap perbankan milik daerah, “Agar terus menyesuaikan kebutuhan-kebutuhan masyarakat terkait dengan pelayanan yang cepat dan efisien,” ujar Dewi.

Direktur Utama PT Bank Kalsel, Dr. H. Agus Syabaruddin, dalam kegiatan tersebut memaparkan perkembangan-perkembangan yang ada. Setidaknya, menurut Agus Bank Kalsel sendiri tercatat pertumbuhan aset positif selama 2018 hingga 2020, “Dengan nilai aset 2020 mencapai Rp. 14,85 triliun. Secara year on year, aset Bank Kalsel (Konsolidasi) Tahun 2020 tumbuh sebesar 6,43%,) ungkap Agus.

Sejalan dengan hal tersebut, pimpinan Bank Kalsel Cabang Jakarta, Andy Andryawan, mengatakan bahwa pihaknya akan terus berkomitmen untuk melakukan peningkatan-peningkatan capaian termasuk juga dari segi pelayanan yang efektif dan efisien.

“Sesuai dengan visi Bank Kalsel, yaitu menjadi bank yang kuat, kompetitif dan berkontribusi untuk mendorong pembangunan ekonomi daerah khususnya, dan nasional pada umunya,” pungkas Andy.

Dalam hal ini, Komisi II DPRD Provinsi Kalsel mengapresiasi capaian-capaian yang telah diperoleh Bank Kalsel secara umum dan Cabang Jakarta. Yang menurut mereka telah mengalami banyak peningkatan secara signifikan dari hasil monitoring Tahun sebelumnya.

dikutip dari : https://dprdkalselprov.id/komisi-ii-apresiasi-capaian-bank-kalsel-dalam-pembangunan-ekonomi-daerah-dan-nasional/

Meraih Gelar Doktor, Agus Syabarrudin Siap Membawa Bank Kalsel Makin Jaya

jpnn.com, BANJARMASIN – Direktur Utama Bank Kalsel Agus Syabarrudin berhasil meraih gelar Doktor setelah lulus ujian akhir disertasi Program Doktor Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Dalam ujian yang dihelat pada Rabu (5/8), Agus berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul Strategi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Melalui Model Pembiayaan Pada Lingkungan Kumuh di Kota Banjarmasin. Agus dinyatakan lulus dengan predikat cum laude dengan IPK 3,98. Dia pun menjadikan dirut pertama Bank Kalsel yang memperoleh titel tersebut.

Dalam menyusun disertasinya, Agus Syabarrudin menjadikan Banjarmasin sebagai objek penelitian. Banjarmasin memiliki penduduk miskin terbanyak. Secara persentase, jumlanya terbesar di Kalimantan Selatan dengan menyentuh angka 14,66 persen. Banjarmasin juga menunjukkan angka perkembangan pembiayaan/kredit tertinggi di Kalsel dengan angka 34,96 persen.

Namun, skema pembiayaan/kredit yang terimplementasikan belum menyentuh semua lapisan masyarakat di Banjarmasin. Hal inilah yang kemudian menarik perhatian Agus untuk meneliti, mengidentifikasi, serta memberikan suatu model pembiayaan baru dalam mendukung pemberdayaan masyarakat miskin di kota Banjarmasin.

Agus menasbihkan model pembiayaan non-ursury (Rahmatan Lil’Alamin) yang diyakini bisa mendukung pemberdayaan ekonomi masyarakat dengan mengedepankan konsep komersial kemitraan dan charity. Model tersebut diterjemahkan menjadi RLAFM1 (Rahmatan Lil’Alamin Financing Model 1). Itu adalah pembiayaan komersial dengan kemitraan, dan RLAFM2 (Rahmatan Lil’Alamin Financing Model 2) yakni pembiayaan dengan charity.

“Saya bersyukur meski saat ini berada di situasi pandemi serta tingginya intensitas kerja yang dilakukan, tetap diberi kemudahan untuk menyelesaikan Program Doktor di Fakultas Pertanian ULM,” kata Agus, Sabtu (8/8).

Agus berharap gelar doktor yang diraihnya juga bisa membuat Bank Kalsel melaju dan terus berkembang.

“Dengan demikian, Bank Kalsel bisa bertransformasi menjadi bank umum yang kuat, kompetitif, dan memberikan kontribusi kepada perekonomian Kalimantan Selatan,” ujar Agus.

Meski penelitiannya hanya dilakukan di Banjarmasin, Agus berharap hasilnya bisa menjadi salah satu referensi dalam pengembangan program ekonomi di Kalsel.

“Bank Kalsel siap menjadi motor perekonomian Kalimantan Selatan, bahkan bukan tidak mungkin untuk skala yang lebih besar,” tegas Agus. (jos/jpnn)

Artikel ini telah tayang di JPNN.com dengan judul
“Meraih Gelar Doktor, Agus Syabarrudin Siap Membawa Bank Kalsel Makin Jaya”,
https://www.jpnn.com/news/meraih-gelar-doktor-agus-syabarrudin-siap-membawa-bank-kalsel-makin-jaya